stockpapers

pendapatan tim sepakbola dunia

Analisis Pendapatan Tim Sepakbola Dunia: Dari Mana Saja?

Sepakbola, sebagai olahraga sejuta umat, selalu memiliki hal-hal yang menarik dan tak terduga bagi para penggemarnya. Seiring berkembangnya sepakbola dunia, tim-tim sepakbola ini mulai menjadi industry yang bernilai triliunan Rupiah. Nilai ini dapat kita temukan dari total royalti penayangan liga-liga top Eropa dan berita transfer pemain yang nilainya cukup besar. Ini membuktikan betapa besarnya perputaran uang di olahraga sejuta umat ini, bahkan di liga Indonesia sekalipun. Fenomena ini menggelitik penulis untuk mengulik keran uang tim sepakbola ini. Apa saja hal-hal yang membuat tim sepakbola dapat menguntungkan secara finansial? Penulis coba merangkumnya dalam analisis pendapatan tim sepakbola dunia.

UEFA Champions League 2023

Keran Pendapatan tim sepak bola dunia.

Secara umum segmen pendapatan tim sepakbola di seluruh dunia dibagi ke dalam beberapa aspek, diantaranya:

1. Matchday Revenue (pendapatan dari penjualan tiket)

Tiket-tiket yang dijual ketika pertandingan berlangsung menjadi lini pendapatan utama setiap tim sepakbola, termasuk di Indonesia. Keuntungan dari tiket ini dapat berjalan terus karena setiap tim pasti memiliki supporter setia yang rela untuk menonton tim kesayangannya bertanding. Para penonton sepakbola yang membeli tiket ini dapat memberikan dukungan seara langsung dengan chants dan yel-yel sehingga atmosfer mendukung tim kesayangannya menjadi lebih terasa.

liverpool tribune

2. Media & Broadcasting revenue (pendapatan dari hak siar pertandingan)

Seiring berkembangnya teknologi, pertandingan sepakbola bisa langsung kita saksikan lewat televisi atau jasa layanan streaming lainnya. Setiap klub dari liga yang disiarkan ini mendapat bagian dari hak siar yang dibayarkan oleh media-media ini. Semakin luas jangkauan penyiaran liganya, semakin banyak media yang membeli hak siar liga tersebut, yang berarti makin banyak potensi keuntungan dari hak siar media ini.

Tim yang menjalani liga kasta yang lebih tinggi berpeluang mendapatkan pendapatan dari hak siar yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan tim memiliki peluang untuk dikenal lebih luas dibandingkan tim yang berlaga di liga kasta lebih bawah. Contoh besarnya bisa kita lihat dari tim-tim English Premier League (liga sepakbola divisi utama Inggris) akan mendapatkan pendapatan dari hak siar yang lebih besar dari English Football League Championship (liga divisi di bawah English Premier League).

Liga liga Eropa diukur dari jumlah follower

Hal unik lain adalah liga yang lebih kompetitif lebih disukai oleh penggemar bola dunia, maka dari itu tak heran  tim-tim English Premier League secara rata-rata memang lebih besar nilai hak siarnya jika dibandingkan Ligue 1 (liga sepakbola divisi utama Prancis) dan Bundesliga (liga sepakbola divisi utama Jerman).

Media digital juga dimanfaatkan oleh banyak klub untuk mengembangkan pendapatannya. Beberapa klub besar dunia juga sudah memiliki layanan TV digitalnya sendiri dan berbagai media digital yang bisa dikonsumsi dengan cara berlangganan secara online. Pengembangan media digital lebih lanjut juga menjadi wadah bagi para fans di seluruh dunia untuk memberikan dukungan langsung pada klub tercintanya.

3. Commercial revenue (pendapatan dari kegiatan komersial klub)

Tim sepakbola juga memberi tangan terbuka bagi para sponsor untuk ikut membantu tim-tim sepakbola ini. Ini memang bukan hal yang baru karena tim sepakbola sudah melakukan ini sejak 1980an. Sponsor-sponsor besar tim sepakbola dapat Anda lihat di jersey yang digunakan serta plat pembatas di lapangan. Bahkan beberapa sponsor besar juga dijadikan nama stadion milik tim tersebut. Sebut saja Emirates Stadium (dulunya Highsbury, stadion kebanggaan Arsenal), Allianz Arena (stadion markas Bayern Muenchen).

Pendapatan klub sepakbola juga berasal dari penjualan produk-produk seperti jersey, mug, bendera, dan lainnya. Para fans umumnya membeli produk-produk asli dari klub sebagai tanda bahwa mereka mendukung tim kesayangannya. Bahkan tidak jarang juga yang membeli merchandise klub karena mereka menyukai desainnya. Tidak jarang juga ada yang membeli merchandise klub karena mereka ingin menjadi seperti pemain idolanya di klub tersebut.

FIFA 2023, salah satu game sepakbola yang membeli lisensi dari klub-klub Eropa

Tim sepakbola juga mendapat keuntungan dari royalti pada media lain seperti video game dan lainnya. Pihak video game juga membayar lisensi kepada pihak klub dan liga untuk menggunakan atribut klub dari liga. Atribut ini juga termasuk nama pemain serta fisik pemain yang dengan teknologi saat ini dibuat semirip mungkin dengan pemain aslinya.

4. Pendapatan lain-lain

Beberapa yang termasuk pendapatan lain-lain diantaranya pendapatan dari transfer pemain, penjualan aset besar klub sepakbola, dan lainnya.

Bagaimana dengan segmen pendapatan dari tim sepakbola kesayangan Anda?

Setiap tim memiliki porsi segmen pendapatannya tersendiri. Mari kita coba analisis pendapatan tim sepakbola English Premier League, La Liga Spanyol, dan Serie A Italia. Siapa yang tim kesayangannya dari 3 liga berikut? Sebelumnya perlu dicermati bahwa akhir periode akuntansi klub-klub Eropa berada pada pertengahan tahun (30 Juni), yang memang mengikuti akhir musim liga-liga yang berlangsung.

Pendapatan Tim-tim English Premier League

Mari kita mulai dari Manchester United, klub English Premier League dengan fans terbanyak di dunia. Per 30 Juni 2022 lalu Manchester United berhasil mencatatkan pendapatan 583 juta Euro. Pendapatan MU sudah meningkat 17,8% dibandingkan pendapatan tahun 2021 (30 Juni 2021) sebesar 494.9 juta Euro. Jika dibedah dari segmen pendapatan per 30 Juni 2022, pendapatan dari kegiatan komersial klub mendominasi dengan persentase 44,2%, mengalahkan pendapatan dari broadcasting (36,9%) dan pendapatan tiket pertandingan (18,9%).

pendapatan tim sepakbola manchester united

Peningkatan pendapatan ini juga dirasakan oleh tim-tim EPL lainnya. Manchester City membukukan pendapatan 613 juta Euro per 30 Juni 2022, naik 7,58% dibandingkan pendapatan pada 30 Juni 2021 (569,8 juta Euro). Commercial revenue Manchester City berkontribusi 50% dari total pendapatannya per 30 Juni 2022. Adapun penjualan tiket hanya berkontribusi 8,87%.

pendapatan tim sepakbola manchester city

Arsenal juga mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 14,4% dalam rentang waktu 30 Juni 2021 (320,75 juta Euro) dan 30 Juni 2022 (367,11 juta Euro). Pendapatan terbesar Arsenal per 30 Juni 2022 juga disumbangkan oleh sektor broadcasting (39,76%). Ini dibarengi dengan pendapatan dari sektor komersial (38,61%) dan penjualan tiket (21,63%).

pendapatan tim sepakbola arsenal

Kondisi Liverpool juga serupa dengan Arsenal, di mana Liverpool juga membukukan pendapatan 594 juta Euro pada 30 Juni 2022 dengan kenaikan pendapatan 21,93% dibandingkan tahun sebelumnya. Seperti juga Arsenal, pendapatan terbesar Liverpool diperoleh dari sektor broadcasting (43,89%), dilanjutkan dengan sektor komersial (41,5%) dan penjualan tiket pertandingan (14,6%). Pendapatan dari tim-tim EPL ini belum termasuk pendapatan lain-lain seperti penjualan aset maupun transfer pemain.

pendapatan tim sepakbola liverpool

Pendapatan Tim La Liga

Real Madrid merupakan salah satu tim terkaya di dunia. Bagaimana tidak, pendapatannya per 30 Juni 2022 saja sudah mencapai 722 juta Euro. Nilai ini sudah meningkat 10,5% dibandingkan pendapatan di tahun sebelumnya. Pendapatan terbesar Real Madrid berasal dari sektor komersial (41%). Adapun endapatan dari penjualan tiket dan sektor media menyumbang masing-masing 34% dan 25%.

pendapatan tim sepakbola real madrid

Adapun musuh bebuyutan Real Madrid, Barcelona, juga mencatatkan kenaikan pendapatan yang cukup signifikan. Per 30 Juni 2022 Barcelona membukukan pendapatan total 1,02 miliar Euro. Pendapatan yang meningkat 60% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya (631 juta Euro) ini sudah termasuk penjualan 10% hak siar pertandingan Barcelona di La Liga sebesar 266 juta Euro, yang menyumbang 26% dari total pendapatan Barcelona pada periode 30 Juni 2022.

pendapatan tim sepakbola barcelona

Pendapatan Tim Serie A

Untuk Serie A, mari kita lihat pendapatan dari 2 klub besar di Serie A Italia, Juventus dan AC Milan. AC Milan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 14% dalam rentang 30 Juni 2021 (261.1 juta Euro) hingga 30 Juni 2022 (297.7). Pendapatan terbesar AC Milan pada tahun 2022 didapat dari sektor media dan broadcasting (44.7%). Adapun pendapatan dari tiket pertandingan dan sektor komersial masing-masing menyumbang 10,9% dan 27,8% dari total pendapatan klub.

revenue ac milan

Kasus unik justru dialami oleh Juventus yang justru mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 7,76% pada periode 30 Juni 2022 (443,4 juta Euro) dibandingkan periode tahun sebelumnya (480,7 juta Euro). Penurunan pendapatan dari sektor broadcasting (235,3 juta Euro ke 170,5 juta Euro) disebabkan oleh sedikitnya laga UEFA Champions League yang diselenggarakan di Allianz Stadium Turin. Pertandingan yang harusnya diselenggarakan sebelum Juni 2020 namun ditunda sampai Agustus 2020 karena COVID-19 menjadi penyebab pendapatan broadcasting pada tahun 2021 yang mencapai 235.3 juta Euro.

revenue juventus

Sektor Komersial dan Broadcasting: Tulang Punggung Pendapatan

Melihat kembali pada pendapatan klub-klub Eropa ini, bisa dilihat bahwa hampir sebagian besar pendapatan klub sepakbola dunia bergantung pada sektor komersial dan media broadcasting. Adapun bagian yang dominan antara sektor komersial atau broadcasting menjadi berbeda-beda tergantung dari klub. Contoh saja Arsenal dan Liverpool yang cukup berimbang antara pendapatan dari komersial dan broadcastingnya, atau Manchester City yang 50% dari pendapatannya bergantung dari kinerja sektor komersialnya.

Adapun pendapatan dari tiket pertandingan klub menyumbang sekitar 10-30% dari total pendapatan klub. Real Madrid menjadi klub yang sukses memanfaatkan pendapatan dari sektor ini.

Dampak COVID-19 terhadap Pendapatan Klub

Anda juga dapat memperhatikan bahwa pendapatan semua klub turun pada periode 30 Juni 2020, dan pada beberapa klub pendapatannya juga turun pada periode 30 Juni 2021. Hal ini disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang sudah melanda sejak awal tahun 2020. Dampak besarnya paling terasa pada pendapatan dari tiket pertandingan yang turun drastis. Bahkan AC Milan tidak mendapatkan pendapatan dari penjualan tiket pertandingan selama periode 2020/2021.

Adapun dampak COVID-19 terhadap sektor komersial dan sektor broadcasting bervariasi untuk setiap klub sepakbola. Namun bisa dipastikan pendapatan klub sudah tergerus sedikitnya 15% pada periode 2019/2020 jika dibandingkan dengan periode di tahun sebelumnya.

Meningkatnya Pendapatan Klub, Pertanda Baik Industri Sepakbola Dunia?

Peningkatan pendapatan klub sepakbola Eropa ini merupakan pertanda yang cukup baik karena seluruh fans di seluruh dunia dapat kembali menikmati pertandingan sepakbola secara normal dan dapat menikmati atmosfer pertandingan di stadion.

Sayangnya, klub sepakbola Eropa masih tetap harus berjibaku dengan operational expenses dan pengeluaran lainnya untuk tetap bertahan. Pasalnya kenaikan pendapatan yang sudah didapat tidak berbanding lurus dengan keuntungan bersih yang didapatkan.

Contoh saja Arsenal yang masih mencatatkan kerugian bersih sebesar 45,48 juta Euro dari 367,11 juta Euro pendapatannya pada periode 30 Juni 2022. Atau kerugian Manchester United yang justru membengkak 92 juta Euro pada periode yang sama. Dari 4 tim EPL yang penulis sertakan di sini, hanya Liverpool yang sudah membukukan laba bersih 2,4 juta Euro.

Kesimpulan

Per periode 2021/2022, mayoritas tim besar Eropa sudah mencatatkan peningkatan pendapatan dibandingkan periode 2020/2021. Peningkatan ini diharapkan dapat terus dicapai mengingat dunia berangsur membaik pasca COVID-19 yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 lalu. Peningkatan ini juga dibarengi dengan pendapatan dari pendapatan dari penjualan tiket pertandingan klub yang cukup signifikan. Hanya saja, kenaikan pendapatan klub tidak sebanding dengan laba bersih klub yang masih inkosisten bahkan beberapa diantaranya masih merugi.

Bagaimana dengan Indonesia?

Hingga saat ini hanya satu klub sepakbola Indonesia yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia: Bali United melalui PT. Bali Bintang Sejahtera Tbk (kode emiten BOLA). Ini mengakibatkan hanya Bali United yang sudah pasti menyampaikan laporan keuangannya ke public sehingga kita dapat membaca laporan keuangannya. Hingga saat inipun klub-klub sepakbola Indonesia (Persija, Persib, dan lainnya) belum ada yang menerbitkan laporan keuangannya sehingga penulis tidak tahu secara pasti pendapatan klub. Namun akan menarik jika kita bahas BOLA sebagai perusahaan olahraga di Indonesia. Bagaimana bagaimana dengan Anda? Silakan tulis pendapat Anda di kolom komentar!

Referensi:

AC Milan Financial Report 2018 – 2022

Arsenal Annual Report 2018 – 2022

Barcelona Annual Report 2018 – 2022

Juventus Financial Report 2018 – 2022

Liverpool Annual Report 2018 – 2022

Manchester City Annual Report 2018 – 2022

Manchester United Annual Report 2018 – 2022

Real Madrid Annual Report 2018 – 2022

Leave a Comment