Pada saat awal mula penulis mulai berinvestasi dibursa dengan menggunakan metode fundamental analisis, penulis sempat dibingungkan dengan kasus yang sering penulis alami bahkan sampai sekarang masih sering terjadi. Dimana beberapa perusahaan yang menurut penulis fundamentalnya buruk, justru harganya bisa naik gila-gilaan. Dilain sisi, ada beberapa perusahaan juga yang fundamentalnya sangat terlihat ciamik dengan GCGnya yang baik justru harganya tidak kemana-mana.
Sebut saja misalnya saham Garuda (GIAA), yang ketika artikel ini ditulis harga sahamnya sudah naik cukup drastis, padahal dampak pandemi Covid-19 masih sangat besar bagi perusahaan ini. Bisa dilihat dari ekuitasnya yang menjadi negatif. Dan kinerja selama lima tahun terakhir pun terbilang mengecewakan, dimana GIAA sering kali mencatatkan kerugian. Harga sahamnya menjadi naik drastis, kemungkinan karena adanya tokoh publik yang saat ini yang sedang ”mempromosikan“ saham ini dimedia sehingga banyak investor ritel yang mengikutinya.
Namun dilain sisi, saham-saham Panin Group yang fundamentalnya cukup oke, dimana ekuitas dan labanya terus bertumbuh, namun harga sahamnya tetap tidak kemana-mana selama 10 tahun terakhir sehingga valuasinya menjadi sangat rendah. Hipotesa penulis sejauh ini, saham Panin dihargai dengan valuasi murah karena memang perusahaan pelit dalam hal membagikan deviden. Selain itu, ada juga saham perusahaan rokok Gudang Garam (GGRM) yang sahamnya sejak tahun lalu harganya turun terus akibat berita kenaikan cukai rokok.
Dan masih banyak saham lainnya yang seperti ini. Poin yang penulis maksud, dalam jangka pendek sering kali kita menemukan kinerja perusahaan yang tidak sejalan dengan harga sahamnya. Ini sering kali disebabkan karena adanya berita/news yang baik atau buruk tentang masa depan perusahaan. Padahal berita ini belum tentu bisa mempengaruhi kinerja perusahaan, atau bisa saham perusahaan tersebut sedang digoreng bandar dengan tujuan mereka masing-masing. Namun dalam jangka waktu yang panjang, harga saham pasti berkorelasi terhadap kinerja perusahaan.
Sekarang kembali lagi ke pertanyaan awal, berapa lama sebaiknya kita hold suatu saham ? Jawabannya adalah jika harga sahamnya sudah sesuai dengan value dan kinerja perusahaan. Namun pertanyaan berikutnya, kapan biasanya harga saham akan mencerminkan value dan kinerja perusahaan yang sebenarnya, jika dalam waktu singkat sering kali dipengaruhi news ?
Untuk menjawab ini, kita harus mempunyai data ditahun ke berapa rata-rata harga saham akan mempunyai korelasi yang sejalan dengan kinerjanya.
Selengkapnya: BACA DISINI