stockpapers

Peluang Emas dari Saham Emas: Hartadinata Abadi (HRTA)

Emas merupakan salah satu jenis logam yang sudah digunakan secara bertahun-tahun dengan berbagai fungsi. Mulai dari alat tukar perdagangan, perhiasan, bahkan emas juga tersebar pada barang-barang elektronik yang Anda pakai. Sayangnya kali ini penulis tidak membahas perusahaan pertambangan emas seperti Merdeka Copper Gold (MDKA) yang harganya memang sedang melonjak belakangan ini. Penulis tertarik untuk membahas Hartadinata Abadi (kode saham HRTA). Apa yang membuat perusahaan ini menarik untuk dipelajari? Apakah kita bisa mengambil peluang emas dari saham yang menjual perhiasan emas ini?

Hartadinata Abadi

Sekilas Perusahaan

PT. Hartadinata Abadi Tbk (kode saham HRTA) didirikan oleh Ferriyady Hartadinata pada tahun 2004. Walaupun begitu, beliau sudah membangun perusahaan ini sejak 1989 hingga akhirnya pada tahun 1995 didirikan pabrik yang dapat memproduksi perhiasan dengan kapasitas 625.000 gram per bulannya. Kesuksesan pabrik ini diikuti oleh diluncurkannya outlet perhiasan  “ACC Gold Jewelry” pertama di daerah Kopo, Bandung.

Bisa dibilang perusahaan sangat gencar untuk mengembangkan usahanya. Di tahun 2015 perusahaan telah memiliki 4 pabrik produksi dengan total kapasitas produksi perhiasan hingga 2.500.000 gram per bulannya. Semua pabrik milik perusahaan berlokasi di daerah Kabupaten Bandung.

Dua tahun setelahnya perusahaan memantapkan langkahnya untuk IPO di bursa. Jadi bisa dibilang HRTA cukup baru di bursa saham Indonesia.

Setelah IPO pun perusahaan justru makin kuat berekspansi dengan membuka outlet-outlet perhiasan hingga ke Medan, Batam, Balikpapan, Denpasar, dan Makassar. Total perusahaan sudah membuka 30 toko perhiasan di seluruh Indonesia (30 ACC Gold Jewelry, 3 Celine Jewelry, dan 2 Claudia Perfect Jewelry) per awal tahun 2020. Tidak hanya itu, perusahaan juga mengembangkan jaringan distribusi perhiasannya ke 36 grosir dan 628 toko ritel di seluruh Indonesia.

Oh iya, Rossa juga menjadi brand ambassador bagi produk perhiasan perusahaan di tahun 2018. Sungguh marketing yang agresif.

Kepemilikan Saham HRTA

Pemilik mayoritas saham HRTA adalah PT. Terang Anugrah Abadi sebesar 70,84% dari total kepemilikan saham. Adapun masyarakat memiliki porsi saham perusahaan sebesar 23,9%. Kabar baiknya, semua jajaran direksi memiliki porsi kepemilikan saham perusahaan. Selain itu, Ferriyady Hartadinata sebagai pendiri perusahaan masih aktif sebagai Komisaris Utama perusahaan. Adanya porsi kepemilikan saham oleh direksi dan pendiri perusahaan yang masih aktif menjadi sentimen positif bagi para investor.

Satu hal unik yang penulis lihat di sini adalah kepemilikan 5,26% saham perusahaan oleh PT Asabri. Sebagai pengingat, tahun lalu nama PT Asabri mencuat tatkala mengalami kasus korupsi dana kelolaannya. Kasus yang mirip dengan korupsi PT Jiwasraya ini merugikan negara hampir 24 triliun Rupiah.

kepemilikan saham HRTA

Selengkapnya: BACA DI SINI

Leave a Comment