stockpapers

saham bali

Mutiara dalam Saham Infrastruktur Telekomunikasi: Bali Towerindo Sentra (BALI)

Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang besar pada industri di Indonesia yang semakin mengarah ke digitalisasi. Ini mengakibatkan peran infrastruktur telekomunikasi semakin terasa vital bagi kehidupan kita. Perusahaan penyedia layanan telekomunikasi berlomba-lomba meningkatkan jumlah pengguna sekaligus kualitas jaringan mereka. Ini juga berdampak pada harga-harga saham sektor infrastruktur telekomunikasi yang juga melambung naik. Sebagai perbandingan, valuasi saham LINK per artikel ini ditulis  berada di PBV 2,56 kali dan PER 12,5 kali. Dan tidak lupa pula perusahaan seperti TBIG dan TOWR sebagai penyedia infrastruktur menara telekomunikasi yang valuasinya memang sudah mahal bahkan sebelum pandemi. Namun dari sekian banyak perusahaan infrastruktur telekomunikasi yang tercatat di IHSG, saham BALI terlihat cukup menarik dibandingkan para kompetitornya. Penasaran apa yang menarik dari saham ini?

Bali Tower Sentra

Sekilas Perusahaan

PT Bali Towerindo Sentra, Tbk. (kode emiten BALI) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi. Berdiri pada tahun 2006, awalnya perusahaan berfokus pada pembangunan dan penyewaan menara telekomunikasi di Bali hingga akhirnya menjadi market leader untuk bidang ini di Bali. Namun setelah melakukan IPO di tahun 2014, perusahaan mengembangkan portfolio menara telekomunikasinya ke seluruh pulau Jawa dimulai dari daerah DKI Jakarta.

Per akhir 2020 perusahaan telah memiliki lebih dari 2500 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Jawa dan Bali. Diantara sekian banyak menara telekomunikasi, 2402 diantaranya merupakan menara mikro seluler (Microcell Pole). Untuk 210 sisanya merupakan menara makro seluler dan seluruh menara makro seluler berada di wilayah Bali. Perusahaan juga berencana untuk mengembangkan menara telekomunikasi ke pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Tidak hanya menara telekomunikasi, perusahaan juga menyediakan Balifiber yang merupakan layanan internet dan multimedia dengan teknologi fiber optic (FTTH / FTTx) sejak tahun 2017. Jaringan Balifiber sudah tersebar di Jakarta dan Bali dengan harga yang cukup bersaing dibandingkan rivalnya Indihome dan First Media. Untuk menunjang layanan fiber optic, perusahaan juga menjalin kemitraan bersama Facebook sejak 2019 untuk menyediakan layanan Wi-Fi dengan menggunakan platform Express Wi-Fi dari Facebook. Perusahaan juga menyediakan layanan data center untuk masyarakat Indonesia. Fasilitas data center perusahaan di Jakarta sudah beroperasi sejak 2018 lalu.

Balifiber

Total saham BALI yang beredar di bursa sebesar 3,94 miliar lembar. Mayoritas pemegang saham BALI adalah PT. Kharisma Cipta Towerindo dengan persentase kepemilikan 59,7%. Adapun masyarakat memiliki kepemilikan saham BALI sebesar 40,3% dari total saham beredar.

shareholder BALI

Selengkapnya: BACA DI SINI

Leave a Comment